MU Kalah Bukan Karena Kekisruhan Pemilihan Ketua Umum PSSI



Minggu dinihari waktu Indonesia, bertanding di Stadion Wembley, London, Inggris, pertandingan final Liga Champions 2011 mempertemukan Manchester United dengan Barcelona. Banyak situs di internet yang meramalkan kemenangan untuk MU. Kenyataan kemenangan belum berpihak pada MU, kemenangan lebih berpihak kepada Barcelona. Kekalahan MU ini tentu sangat mengecewakan public sepak bola Inggris dan penggemar MU di seluruh dunia.
Walaupun pada babak pertama, tampak MU diatas angin, tapi justru Van de Saar harus memungut bola didalam gawangnya terlebih dahulu akibat tendangan keras Pedro dari dalam kotak penalti, sebelum akhirnya Rooney menyamakan kedudukan menjadi 1:1 sampai akhir babak pertama. Pada babak kedua, Barcelona semakin tidak terbendung, ketika Messi dan David Villa menambah jumlah gol menjadi 3:1 dan mengukuhkan Barcelona sebagai juara Liga Champions 2011.
Berikut cuplikan pertandingan MU vs Barcelona

Penyebab kekalahan MU ini tentu bukan karena kekisruhan pemilihan ketua umum PSSI, tetapi karena kehebatan Barcelona. MU tidak dibawah PSSI, tetapi di bawah FA (The Football Association, PSSI nya Inggris). FA sendiri tidak sedang kisruh untuk memilih presidennya (ketua umum). Karena ada tradisi di FA sejak tahun 1939, bahwa posisi presiden FA selalu dari anggota keluarga kerajaan Inggris. Sejak 2006, presiden FA adalah Pangeran Williams, putra pertama Pangeran Charles dan mendiang Putri Diana, yang baru saja melepas masa lajangnya. Itulah sebabnya, FA tampak berwibawa dan jauh dari kisruh untuk pemilihan presiden/ketua umumnya.
FA adalah asosiasi sepak bola tertua didunia, usianya sudah lebih dari 100 tahun. FA berdiri pada tahun 1863, didirikan untuk mengatasi kekisruhan peraturan sepak bola, karena pada masanya belum ada aturan baku sepak bola. FA dibentuk untuk membuat aturan aturan baku yang berlaku di seluruh Inggris dan wilayah jajahannya. Jadi FA didirikan benar-benar untuk menegakkan regulasi persepakbolaan Inggris, bukan untuk kepentingan lain, seperti politik, kelompok, partai atau kepentingan lain.
Saat ini, FA menyelenggarakan banyak kompetisi seperti FA Trophy, FA Vase, FA Women’s Cup, FA Womens’s Premier League Cup, FA Youth Cup, FA Sunday Cup, FA County Youth Cup, FA Community Shield, FA National League System Cup, FA Futsal Cup dan tentu Premiere League, kompetensi paling bergengsi dan paling kaya didunia.
Kita boleh berharap, PSSI seperti FA, tapi tidak untuk saat ini. PSSI masih banyak berkutat pada masalah organisasi, berebut posisi ketua umum, sekjen, liga ini boleh, liga itu tidak boleh dan lain lain yang justru tidak ngopeni sepak bola yang seharusnya lebih diurusi. Belum lagi pesan sponsor yang ikut andil memperkeruh suasana yang sudah keruh. Lebih sibuk ribut memilih ketua umum dibanding sibuk ngurusi klub-klub yang mewakili Indonesia yang berlaga pada Liga Champion Asia.

Komentar

  1. wah kalau sudah bahas PSSI saya angkat tangan mas ..
    mereka harus banyak mencontoh ! MU kalah karena bebatov gak main mas .. hhhahaha :D

    BalasHapus
  2. 1. judulnya agar diperhalus Pak, bukan PSIS, tapi PSSI, hehehehe....
    2. isinya benar semua, PSSI perlu dipimpin seorang yang punya wibawa

    sedj

    BalasHapus
  3. @Ichsan: kalau PSSI yang dibahas memang tidak ada habisnya
    @Sedjatee: Terina kasih mas Sedjatee atas ralatnya dan masukannya.

    BalasHapus
  4. walah, babar blas ndak ada hubungannya antara kekalahan MU dan kekisruhan pemilihan pengurus PSSI, pak jai. kalau mau ikutan ke champions, club di bawah naungan pssi mesti naik tangga dalam kurun waktu 1 abad, pak, kekeke .....

    BalasHapus
  5. @pak sawali: Memang tidak ada hubungannya sama sekali, sebab mau buat judul juga bingung dikejar deadline 2 hari sekali update blog. Mohon saran dan kritik dari para suhu termasuk pak Sawali

    BalasHapus
  6. hehe ... saya malah suka postingan "plesetan" seperti ini, pak jai, meski ada hal serius yang ingin disampaikan, yang penting deadline terpenuhi, haks. yuk, dijaga semangatnya, ya, pak. bareng2 dengan saya, hahaha ....

    BalasHapus

Posting Komentar

Silahkan berkomentar