Air Mata


Yang ada pada gambar di atas, adalah masakan khas dari Temanggung yang bernama empis-empis. Pada dasarnya sama dengan masakan yang lain, dengan racikan bumbu yang standar. Tetapi yang istimewa adalah jumlah lombok yang digunakan. Masakan ini menggunakan lombok sebanyak 2 kg. Telur puyuh, tempe (biasanya tempe bongkrek) hanyalah minoritas. Dapat dibayangkan jika lomboknya sebanyak itu, ketika kita makan pedasnya bukan main. Untuk menahan rasa pedas di lidah dan di bibir, mulut akan menganga untuk mengurangi rasa pedas, dan otomatis Air mata akan segera meleleh.
Disini saya tidak membahas tentang air mata yang menetes karena makan masakan empis-empis tadi. Ketika lebaran, saat yang dinanti-nanti adalah bersilaturahmi dan saling memaafkan. Jujur saja, di antara kita masih banyak yang merasa berat untuk minta maaf setiap saat kita melakukan kesalahan. Biasanya, kumulatif kesalahan selama satu tahun akan dimintakan maaf pada hari raya Idul Fitri.
Banyak sudah orang yang kita jalin silaturahmi, banyak orang kita mintai maaf dan kita beri maaf, rasanya ya biasa-biasa saja. Minta maaf, mengucapkan selamat Idul Fitri, mengucapkan Minal Aidin wal Faizin dengan ekspresi standar, bahkan lebih banyak gurauan dan cengengesan. Tetapi, akan sangat berbeda ketika kita sungkem meminta maaf kepada kedua orang tua kita. Tanpa terasa air mata tidak bisa kita bendung, berlinang diujung-ujung pelupuk mata kita, dan menetes jatuh membasahi bumi. Rasa yang sangat lain. Apakah karena kita memang sangat berdosa kepada orang tua kita? Semoga ini bukan air mata buaya.
Ya Allah, ampunilah dosa-dosa ku terhadap kedua orang tuaku. Bapak, ibu, maafkan anakmu yang banyak salah dan berbuat dosa kepadamu.

Selamat Hari Raya Idul Fitri, Minal Aidzin wal Faizin, Mohon maaf lahir dan batin.

Komentar

  1. Hampir terkecoh dengan judulnya, apalagi ada wajannya, takpikir nangis samapi air matanya sakwajan.
    Memang bener kok bos realita dimasyarakat spt itu bahkan kadang kitapun begitu. Njaluk ngapura ngenteni "bodho", .... terlalu optimis ??????????

    BalasHapus
  2. Dengan segala kerendahan hati kami mohon maaf lahir batin atas segala hal yang kurang berkenan pak

    BalasHapus
  3. Sama-sama pak wahyu, saya juga mengucapkan Minal Aidin Walfaizin, mohon maaf lahir dan batin

    BalasHapus
  4. Buat pak Akhmad juga Minal Aidin Wal Faizin, maaf lahir dan batin

    BalasHapus
  5. itu artinya, permohonan maafnya hanya menjadi bagian dari ritual lebaran, pak jaitoe, padahal mohon maaf itu sejatinya tak hanya dilakukan atau diakumulasikan saat lebaran aja, hehehe .... walah, saya kok malah cengengesan. saya juga baru tahu nih kalau di temanggung ada empis2. kok jadi kepingin mencicipi pedasnya itu.

    BalasHapus
  6. Saya tertarik wajannya, karena kata sebagian orang, "pandangan pertama" adalah yang paling menentukan. Saya type Orang Visual...

    BalasHapus

Posting Komentar

Silahkan berkomentar