REKAMAN


Masuk dapur rekaman merupakan harapan seorang penyanyi, entah penyanyi pop, ndangdut, jazz, rock, campursari maupun aliran musik yang lain. Seorang penyanyi akan disebut penyanyi profesional manakala ia sudah mengeluarkan album rekaman. Sebaliknya, penyanyi yang belum menghasilkan album rekaman masih disebut penyanyi amatir. Album rekaman yang sukses di pasaran secara otomatis akan mendongkrak nama si artis, sekaligus akan mendongkrak nilai kontrak, royalti, serta harga si artis. Masuk dapur rekaman merupakan impian dan cita-cita setiap penyanyi.
Berlawanan arah 180 derajat dengan penyanyi, pejabat dan pengusaha korup, justru akan sangat ketakutan dengan rekaman. Masih ingat kasus Artalita dan jaksa Urip, atau kasus pembicaraan suami artis dangdut Kristina dengan lewat telepon yang bersifat sangat rahasia direkam. Studio rekamannya bernama KPK. Peralatan rekaman para pejabat ini harganya sangat mahal, jauh lebih mahal dari peralatan studio rekaman umumnya, dan tidak semua orang/lembaga dapat memiliki peralatan ini. Tetapi, hampir tidak ada orang yang mau direkam pembicaraannya oleh KPK. Mereka akan dipermalukan didepan semua orang oleh pembicaraan/omongan mereka sendiri.
Rekaman pembicaraan telepon oleh menjadi momok bagi mereka yang berbuat "menyimpang". Apa yang dibicarakan dan yang telah terekam itu bisa menjadi alat bukti yang sah dan kuat di pengadilan. Sangat sulit mengingkari bukti tersebut, karena KPKpun tidak menjadikan rekaman pembicaraan telepon satu-satunya alat bukti, tetapi didukung pula oleh alat bukti lainnya. Untuk itulah, para pejabat, pengusaha yang korup, mestinya harus berhati-hati jika melakukan pembicaraan yang berhubungan dengan penyelewengan keuangan negara lewat telepon. Karena apa yang dibicarakan akan diperdengarkan lagi di pengadilan. Bagi yang tidak pernah berurusan dengan penyelewengan uang negara, tidak usah khawatir, KPK tidak akan sembarangan menyadap pembicaraan telepon.
Sebenarnya, semua umat manusia harus juga selalu waspada, tidak peduli pejabat atau rakyat, kaya atau miskin, siapa saja akan direkam semua tingkah laku dan ucapan kita, sejak dalam kandungan ibu kandung sampai masuk ke dalam kandungan ibu pertiwi, tentunya bukan oleh KPK. Hasil rekaman ini akan dipertunjukkan kepada semua mahluk, tidak hanya berupa suara, tetapi juga gambar (bisa jadi gambar 3 demensi). Jika perbuatan kita buruk, maka juga akan terlihat semua keburukannya, jika perbuatan kita baik, akan tampak pula kebaikannya. Hasil penilaian dari rekaman ini yang akan digunakan sebagai tiket untuk masuk ke surga atau ke neraka.
Kita tentu tidak mau dipermalukan di depan semua mahluk pada hari perhitungan kelak. Maka, marilah kita selalu berbuat dan berucap yang baik, karena, perbuatan dan ucapan kita akan selalu direkam,

Komentar

  1. Segala sesuatu yang kita kerjakan baik itu mulia ataupun durhaka pada akhirnya nanti akan mendapat balasan yang setimpal sekecil apapun perbuatan itu kita lakukan

    BalasHapus
  2. Setuju mas, sayangnya, sekarang banyak pejabat, aparat dan kroni-kroninya lebih takut rekaman KPK daripada rekaman Allah

    BalasHapus
  3. Saya mau masuk dapur rekaman alias mau mandi...

    BalasHapus
  4. Rekaman paling sempurna adalah memori otak, dan (bisa jadi) memori roh. Apa pun perbuatan nanti di akhirat akan bersaksi otomatis. Jangan dustai diri, apalagi Yang Mahakuasa. Dan ... jangan takut rekaman he he

    BalasHapus
  5. Betul pak kyai ersis, Ayo, kita jangan berdusta, supaya rekaman kita bisa mendapatkan penghargaan platinum kelak

    BalasHapus
  6. Kalau hasil rekamannya jelek, malu ya? Padahal kan ditonton oleh seluruh umat manusia.

    BalasHapus
  7. Betul mas edi, Sebenarnya semua bagian tubuh kita akan merekam, tangan, kaki, mulut, mata, telinga akan mengaku digunakan untuk apa kelak.

    BalasHapus

Posting Komentar

Silahkan berkomentar