Olimpiade Pertama di Athena

Ketika melihat tontonan Olimpiade Musim Panas Beijing 2008, pikiranku melayang, jauh, melayang jauh seperti lagu jazz tahun 80 an (penyanyinya saya lupa). Yang terlintas dipikiranku adalah ketika aku duduk di bangku, eh kursi SMP 1 Temanggung (kalau duduk di bangku tidak sopan, tau..) diajar oleh bapak guru olah raga yang kebetulan ceking (maaf pak guru, namanya lupa, bukannya tidak mau mengingat, tetapi memang kapasitas otak saya mungkin cuma 10 Gb), pak guru ini bercerita tentang olimpiade yang pertama di Athena.

Menurut pak guru, olimpiade merupakan bagian persembahan bagi para dewa. Semua atlitnya laki-laki. Yang lebih heboh lagi, semua atlitnya telanjang bulat, polos, tanpa sehelai benangpun yang menempel di tubuh. Pikiran kotorku membayangkan, bagaimana atlit lari, sepak bola, dan cabang olah raga lain yang ada unsur lainnya, ketika berlari, benda keramatnya terlempar kekanan dan kekiri, jika loncat-loncat, akan menyabet ke atas dan kebawah. Mestinya akan bikin mules. Belum lagi kalau pas bertanding, ada penonton cewek yang seksi, entah apa yang akan terjadi.Sayangnya/untungnya sekarang semua atlit harus menutup aurotnya, lha kalau tidak, wuihh.. jangan dibayangkan ya..

Komentar

  1. wah, kira2 di olimpiade kali ini, negeri kita kebagian medali nggak, pak jaitoe, hehehehe .... btw, tampilannya ganti lagi. pak jaitoe memang jagoan ngoprek theme. tags css dan html-nya sudah bener mumpuni. perlu banyak belajar dari pak jaitoe, nih ....

    BalasHapus
  2. Pak, pernah lihat kepala besar, ya kepala saya ini, njenengan nek ngumbulke kok keduwuren.
    Justru saya yang masih harus belajar ke pak Wal.

    BalasHapus
  3. klo olimpiade sekarang masih seperti dulu pasti namanya bukan olimpiade tapi ......

    BalasHapus

Posting Komentar

Silahkan berkomentar